Rabu, 11-09-2019 | 09:40:48 WIB

Pameran Naskah Sutra Bunga Teratai di Perpustakaan Universitas Indonesia.

Diposting oleh : Yudhi

 Ibu Shinta Nuriyah hadir dalam pembukaan pameran Sutra Bunga Teratai

Depok - Pada hari Selasa, 10 September 2019, Rektor Universitas Indonesia, Bapak Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met. meresmikan kegiatan pameran Sutra Bunga Teratai di Lobby Perpustakaan Universitas Indonesia. Pameran kali ini, Universitas Indonesia, The Institute of Oriental Philosophy, Soka Gakkai Indonesia, Museum Nasional, dan Dunhuang Academy China bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, dan Kementerian Pemuda Olahraga. Kegiatan pameran ini akan berlangsung dari tanggal 10 September 2019 sampai dengan 24 September 2019 di Gedung Crystal of Knowledge, Perpustakaan Universitas Indonesia.  

Selain Rektor UI, hadir pula Ibu Shinta Nuriyah yaitu istri dari mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid, dan sejumlah pejabat lainnya.

Ketua Humas Soka Gakai Indonesia, Elly Muliawan mengatakan, “Pameran ini juga mendapat dukungan dari Dewan Masjid Indonesia, Wahid Foundation, Museum Rekor-Dunia Indonesia,The Habibie Centre, Puan Amal Hayati, The Purnomo Yusgiantoro Center, Lembaga Kebudayaan Betawi, Unit Pelayanan Angkutan Sekolah Dishub DKI Jakarta, We The Youth, Miwa dan Eio.”

Elly menambahkan, “Pameran dihadiri sejumlah Negara ini berlangsung selama dua pekan. Indonesia merupakan tuan rumah ke-17 penyelenggaraan pameran dengan tema Pesan Perdamaian dan Kerukunan Hidup. Pameran diikuti 500 peserta dari dalam dan luar negeri. Perwakilan Negara asing yaitu Malaysia, Singapura, dan Jepang.”

“Dalam pameran kita menyajikan penelitian llmiah mengenai filosofi Sutra Bunga Teratai dari berbagai belahan dunia. Juga menampilkan artefak sejarah usia ribuan tahun,” tambahnya.

Elly mengungkapkan pihaknya ada yang menampilkan koleksi asli dan replika manuskrip, lukisan dan benda-benda peninggalan langka Buddhis yang diantaranya telah berumur lebih dari 2500 tahun.

“Selain itu kita juga menghadirkan koleksi dari India, Rusia, Tionghoa, dan Indonesia diperoleh panitia dari Museum Nasional, yang mendatangkan koleksi peninggalan sejarah Borobudur pada masa Dinasti Syailendra, replika Goa Tun Huang dan budaya UNESCO dari Tionghoa,” bebernya.

Terpisah Peneliti Sosial Vokasi Humas UI, Devie Rahmawati mengungkapkan tema perdamaian menjadi relevan dengan kondisi lokal dan global, yang terancam “bakteri” polarisasi di dalam keutuhan sebuah bangsa.

Berdasarkan Riset di 11 negara seperti Amerika, Turki, Hungaria, Venezuela, Thailand, lanjut Devie, menemukan bahwa para pemimpin politik yang menggunakan narasi perpecahan dengan menyebut lawan-lawan politiknya sebagai orang yang tidak bermoral dan korup misalnya, berhasil membelah masyarakat.

Yudhi Irawan

 


Berita Lain